Industry Trends    22 June 2020

Memaksimalkan Peran Public Relations Kala Disrupsi Pandemi

Share Article:

Kementerian Perindustrian Republik Indonesia mencatat setidaknya terdapat 60 persen industri terdampak virus Corona. Beberapa di antaranya bahkan mengalami hard hit akibat disrupsi pandemi seperti industri perhotelan yang dicatat oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) terdapat 1.642 hotel tutup sementara selama masa pandemi COVID-19. Selain itu, deretan agen perjalanan menghadapi lonjakan permintaan pengembalian dana atau refund atas pembatalan perjalanan. Yang terbaru, Airy Room baru saja mengumumkan pemberhentian operasional mereka secara permanen serta merumahkan 70 persen karyawannya.

 

Di balik himpitan disrupsi, dunia usaha tetap harus bersikap cermat dan tepat dalam mengambil sikap. Peranan komunikasi dapat dimaksimalkan untuk menjaga keberlangsungan bisnis dan reputasi di saat yang bersamaan. Di saat seluruh sektor usaha turut terdampak, peran divisi public relations dalam menghadapi krisis perlu dikerahkan untuk mendukung kebutuhan tersebut baik secara internal maupun eksternal.

Periode krisis yang belum diketahui kapan akan berakhir ini harus dibarengi dengan peningkatan intensitas komunikasi kepada masyarakat dan stakeholder. Hal ini dapat membantu pelaku usaha untuk tetap mempertahankan posisi di masa disrupsi pandemi.

Setiap kebijakan internal dan eksternal perusahaan yang diambil perlu melibatkan public relations untuk melihat berbagai potensi yang ditimbulkan berikut langkah antisipasinya. Kebijakan-kebijakan yang dibuat akan tergantung pada model bisnis. PHRI misalnya yang mempersiapkan setidaknya 69 ribu pekerja hotel dan restoran untuk diajukan ke pemerintah agar mendapat kartu pra kerja sebagai insentif atas penutupan hotel sementara. Di sektor konstruksi, kendati proses konstruksi yang tetap harus berjalan, Gabungan Pelaksanaan Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) memutuskan untuk mengurangi 50 persen pekerja dari jumlah normal untuk mendukung social distancingmelalui skema pembagian waktu atau shift. Walau begitu, protokol kesehatan tetap dipatuhi demi kebaikan bersama.

Menyoal kebutuhan internal, peran komunikasi di sini terletak pada perencanaan dan manajemen risiko atas keputusan yang akan berdampak pada pekerja, investor, serta stakeholder internal lainnya.

Dikarenakan disrupsi yang berbeda dari kebiasaan perusahaan sebelumnya, peran divisi public relations harus melakukan transisi digital dalam menyampaikan pesan perusahaan. Lewat pendekatan virtual ini, public relations dapat memaksimalkan aset digital untuk mencapai objektif sesuai dengan arahan perusahaan terkait dampak COVID-19.

 
 

Dari segi eksternal, peran komunikasi di tengah disrupsi pandemi tidak kalah penting. Dunia usaha perlu memastikan relasi dengan external stakeholder tetap dibangun dengan baik. Tidak sedikit diantaranya pun melakukan aksi kegiatan sosial sebagai wujud komitmen dan tanggung jawab perusahaan terhadap situasi sulit saat ini. Namun yang menjadi fokus utama dari peranan komunikasi adalah penyampaian pesan atas aktivitas atau kampanye yang dilakukan.

Pesan tersebut tentunya selain dikaitkan dengan kondisi publik melalui dukungan moril dan materiil juga perlu menghindari kesan hard selling. Di saat krisis, setiap aksi yang dilakukan merefleksikan sikap dari pelaku usaha. Sehingga peran personil komunikasi perlu menjaga tujuan utama dari aksi tersebut tanpa memberikan kesan menunggangi situasi demi keuntungan bisnis semata.

Di Indonesia sendiri, pandemi ini telah berlangsung setidaknya tiga bulan dan membuat seluruh masyarakat berjuang menghadapi disrupsi. Tak terkecuali para brand lokal yang berupaya menjaga aliran kas di tengah perlambatan ekonomi. Beberapa diantaranya turut mendukung eksistensi bisnis ini melalui aksi sosial supportlocalbrands.id dan Festival Belanja Online yang mengajak masyarakat untuk membeli penawaran menarik dari brand lokal yang akan membantu mereka bertahan diri dan meningkatkan optimisme.

Menjaga keberlangsungan bisnis dan reputasi di waktu yang bersamaan merupakan sebuah tantangan. Kapasitas public relations dapat dioptimalkan dengan semakin jeli dalam menganalisa situasi dari berbagai sudut pandang untuk menghindari bias. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah mencari pandangan lain dari pihak luar seperti konsultan komunikasi yang mampu memberikan gambaran akan langkah strategis yang harus diambil oleh perusahaan dalam mengkomunikasikan kebijakan-kebijakan perusahaan.

Ditulis oleh: Bela Dienna

Every business owner surely has a rule of thumb when doing their daily operational business. Yet, having a go-to plan is not always work, especially when you are facing a great storm. As public relations agency, we are keen to promote flexible partnership with our clients as we are for sure understand how tough it is to build and sustain the ship. While you are enjoying our write-up, do let us know should you need further discussion on how to rejuvenate the communications strategy when the rainbow comes at last.